Pekan suci kita sambut sebagai pekan istimewa. Selama pekan ini kita rayakan misteri-misteri pokok iman kita yang terpusat pada peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan. Kita diundang tidak hanya untuk mengenang kembali peristiwa-peristiwa Yesus, tetapi juga menanggapi peristiwa itu dengan cara baru untuk menjadikannya sebagai terang, sumber dan puncak iman kita.
Sambutan meriah Raja Agung yang masuk Yerusalem pada perarakan Minggu Palma menawarkan permenungan tentang harapan kita akan Yesus sebagai pemimpin kita. Dia bukan hanya raja di dunia, tetapi juga raja kita sampai kekal. KepadaNya kita berserah dan mendambakan damai sejahtera. Namun kita menyadari, Dia akan menjadi Raja Agung yang kekal karena kasih bukan karena kekuasaan dengan tangan besi. Bahkan Dia menjadi Raja Kekal karena ketaatanNya kepada rencana Bapa, sehingga kemuliaanNya diperoleh bukan dari kekuatan bala tentara dan harta dunia, tetapi dari pengorbanan di kayu salib. Ia merendahkan diri sebagai hamba dari semua hamba. Kristus adalah Raja Agung yang berbela rasa dengan kita yang lemah dan penuh dosa.
Perjamuan Malam sebelum sengsaraNya mengingatkan kita akan satu bentuk ungkapan kasih. Dalam perjamuan itu Dia membagikan hidupNya untuk kita. Kasih itu berbagi dan melayani. Tiga misteri iman yang kita rayakan malam ini semuanya berbicara tentang kasih dengan pengorbanan tulus, yaitu misteri Ekaristi, misteri imamat dan misteri perutusan untuk melayani. Kita diundang memandang kekayaan hidup iman kita dalam melayani, mulai dari sumber dan berbagai bentuk ungkapannya. Intinya ialah bahwa seluruh kemuliaan dan damai sejahtera dapat dicapai jika ada kesediaan untuk berkorban tanpa pamrih, seperti roti dan anggur yang dibagi-bagikan.
Misteri Salib Tuhan yang kita rayakan pada hari Jumat Agung merupakan misteri iman yang pokok. Dalam salib ini Yesus menyatakan ketaatanNya kepada rencana Bapa dan pilihanNya untuk membela kita yang penuh dosa ini. Kita diundang untuk menilik kembali hidup kita. Betapa sering kita menolak salib dan berkeluh kesah ketika harus melewati penderitaan dan kesulitan. Kita selalu berpikir untuk mencapai sukses dengan jalan pintas dan menghindari jalan salib. Yesus menjadi sumber keyakinan kita, jalan salib membawa kita mencapai damai sejahtera.
Misteri kebangkitan sudah kita rayakan sejak kita merenungkan sengsara dan wafat Yesus, karena misteri kebangkitan dan wafat ini sesungguhnya satu misteri saja. Dalam kebangkitan terkandung sengsara dan wafat Yesus. Kebangkitan menegaskan kemuliaan rencana Bapa untuk menyelamatkan manusia. Kebangkitan memancarkan harapan bagi semua yang mengalami derita dan kesengsaraan. Kebangkitan membaharui semua yang sudah hancur dan remuk redam. Kebangkitan menawarkan jalan terang dan hidup baru. Pembaharuan janji iman hendaknya tidak berhenti pada ucapan, tetapi terus kita kembangkan dalam perbuatan dan kebersamaan hidup paguyuban kita.
---JAP---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar